Apabila seseorang dikhawatirkan dengan lebih condong kepada takut membuatnya berputus asa dari rahmat Allah maka hendaknya ia segera memulihkan harapannya dan menyeimbangkannya dengan rasa harap. Dan apabila dikhawatirkan dengan lebih condong kepada harap maka dia merasa aman dari makar Allah maka hendaknya dia memulihkan diri dan
“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus dari rahmat Allah melainkan orang orang yang kufur”. Harapan selalu ada bagi orang yang percaya, hadapi setiap tantangan dalam hidup dengan niat mencari ridho Nya, lakukan usaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan disertai dengan doa.USTADZ Dr Firanda Andirja Lc MA membagikan kajian Islam ilmiah dengan judul 'Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah'. Dalam unggahan video kajian di akun Instagram-nya @firanda_andirja_official itu, ia menampilkan cuplikan dari tausiyahnya yang tayang di kanal YouTube-nya. Dalam video tersebut, Ustadz Firanda Andirja menyebut bahwa putus asa
Dan selagi ada harapan, kita tidak akan kecewa apalagi berputus asa dalam hidup. Iman dan harapan saling berkaitan. Seperti juga putus asa dan kekufuran. Jika kufur melanda, datanglah putus asa dan kecewa. Allah mengingatkan: “Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Sedangkan makna ke dua dari al ya’s adalah mengetahui. Ini seperti dijelaskan dalam Surat Ar Ra’d ayat 31. “Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang VSJVenc.