Homepage/ Hukrim Ancam Tetangga dengan Sajam, AS Masuk Penjara. Ikuti Kami; 2022-07-15 oleh benuanta03. Berita Tarakan, Hukrim. AS, Pelaku pengancaman dengan senjata tajam. Pemerasan dan pengancaman adalah dua tindak pidana yang berbeda. Berikut persamaan dan perbedaannya serta pidananya dalam KUHP pidana atau pasal pengancaman bukan hal yang asing di telinga. Pasalnya, siapa saja dapat menjadi korban. Pelakunya pun bisa jadi orang-orang terdekat. Mari kenali tindak pidana ini lebih jauh beserta sanksi hukumnya dan bedanya dari tindak pidana dan PengancamanPemerasan diartikan KBBI sebagai tindakan mengambil sebanyak-banyaknya dari orang lain atau meminta uang dan sebagainya dengan ancaman. Pasal pemerasan kerap kali disamakan dengan pengancaman. Namun, meski keduanya terlihat serupa, pasal pemerasan dan pengancaman ini membahas perbedaan, mari kenali dulu persamaannya. Lilik Mulyadi dalam Noveti, 201619 menerangkan bahwa pemerasan dan pengancaman memiliki sejumlah persamaan. Adapun persamaan pemerasan dan pengancaman adalah sebagai berikut;Perbuatan materiilnya berupa tindakan memaksa ditujukan pada orang agar orang lain memberikan benda, utang, atau menghapus kesalahannya menguntungkan diri atau orang lain dengan tindakan melawan jugaDiperas Media Massa? Begini Penjelasan Dewan PersMengenal Sextortion, Modus Korupsi Baru di Negara MajuPentingnya Kesadaran Hukum dalam Bermedia SosialKemudian, perbedaan pemerasan dan pengancaman ada pada cara dan pemerasan, caranya menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan. Lalu, pada pengancaman, caranya menggunakan ancaman pencemaran nama baik dan akan membuka pemerasan diancam pidana maksimum 9 bulan dan ada kemungkinan diperberat. Namun, pada pengancaman, pidana penjaranya maksimum 4 tahun dan tidak memungkinkan untuk diperberat. Lebih lanjut, ketentuan pidana pemerasan dan pengancaman dalam KUHP Baru atau UU 1/2023 diubah, berikut perubahannya.
Takcukup ancam warga Molinow dengan Sajam, pemuda ini gasak 2 Handphone korbannya. By. Rizky Mokodompit - March 31, 2022. 312. 0. SHARE. "Sambil memegang sebilah senjata tajam pelaku melakukan pengancaman dan bermaksud ingin mencari korban di dalam rumahnya, Kepada pelaku saat ini terancam dengan pasal 2 ayat (1) undang-undang
BANJARBARU – Pelaku berinisial RF 21 yang melakukan tindak pidana pengancaman terhadap seorang ASN berprofesi guru di SMPN 15 SMPN 15 Kelurahan Syamsudin Noor Landasan Ulin ternyata punya motif tersendiri. Alasannya karena marah akibat kebijakan dari guru tersebut. Dari hasil interogasi pihak Polsek Banjarbaru Barat terhadap pelaku yang sudah diamankan. Diketahui ternyata marahnya pelaku berawal dari aturan yang tidak membolehkan siswa berbelanja keluar lingkungan sekolah. “Pelaku ini pedagang es di depan sekolah. Dia marah karena siswa tidak boleh keluar sekolah dan pintu pagar ditutup. Alhasil dia melakukan pengancaman kepada guru agar pagar bisa dibuka saat jam istirahat tiba,” terang Kapolres Banjarbaru, AKBP Kelana Jaya melalui Kapolsek Banjarbaru Barat, Kompol Syaiful Bob. Lalu disebutkan juga bahwa sebelum peristiwa pengancaman terjadi. Pelaku menemui korban di dalam sekolah. “Ia mengajak korban keluar dengan dalih mau berbicara. Ternyata sesampainya di depan pagar, pelaku langsung mengeluarkan sajam jenis belati dari pinggangnya dan mengayunkannya ke hadapan korban,” cerita Bob. Beruntung katanya saat itu seorang saksi menjatuhkan sajam tersebut dari pelaku. “Ada seorang pria saksi berlari ke arah kejadian dan memegang tangan pelaku hingga sajam tersebut jatuh. Setelah itu korban dan saksi masuk ke sekolah dan pelaku kabur,” ungkapnya. Kejadian ini dilaporkan ke Mapolsek. Anggota polisi lamgsung bergerak mengamankan pelaku. Di kediaman di amankan barang bukti berupa sajam yang digunakannya untuk mengancam korban. “Kita amankan berupa pisau jenis belati panjang 27 cm lengkap dengan kumpang berwarna hitam. Pelaku sendiri disangkakan dijerat pasal 335 Ayat 1 KUHP Sub Pasal 2 UU Darurat No 12 Tahun 1951 tentang tindak pidana pengancaman,” tuntas Bob. rvn/ema
Mengancam pakai sajam dengan melontarkan kata-kata yang juga bersifat mengancam," kata Sulyadi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (13/10/2021). ketiga pelaku terancam pidana Pasal 335 ayat (1) KUHP dengan hukuman 4 bulan kurungan penjara. tak terima putusan MA dan lakukan pengancaman dengan senjata, 3 pria ditangkap; 3 pria
DIANCAM AKAN DIBUNUH TEMANNYA, KORBAN LAPOR KE POLISI Pada hari Senin Tgl 20 November 2017 sekira Pkl. Wib Polsek Pemulutan Ungkap Kasus Tindak Pidana Pengancaman dengan Menggunakan Sajam Jenis Parang Sebagaimana dimaksud Dengan Pasal 335 KUHP Dan Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat No 12 Tahun 1951 Tentang Sajam Di Jalan Tol Palindra STA 8000 Desa Sukarami Kab .OI dengan korban HAIKAL PANSORI 40 pekerjaan swasta warga Desa Ulak Kembahang 1 Kec Pemulutan Barat Kab Ogan Ilir, sedangkan tersangka inisial A 38 warga Desa Ulak Kembahang 2 Kec Pemulutan Barat Kab Ogan Ilir. Menurut kapolsek pemulutan AKP Zaldi kejadian pengancaman terjadi Pada Hari Minggu Tgl 19 November 2017 Sekira Pukul Wib Di Tol Palindra Sta 8000 Desa Sukarami Kec Pemulutan Barat kab Ogan Ilir Telah Terjadi Tindak Pidana Pengancaman Dengan Menggunakan Senjata Tajam Jenis Parang Sebagaimana dimaksud dengan Pasal 335 Kuhp dan Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat No 12 Tahun 1951 Tentang Sajam , Pada Saat korban Sedang Jaga Malam di Jaln Tol Palindra Sta 8000 pelaku datang Mengancam Korban Dengan Cara Akan Membunuh Korban Dengan Menggunakan Sebilah Parang Berdasarkan laporan korban, kepolisian sektor Pemulutan Ogan Ilir segera melakukan penahannan tersangka Pada hari Senin Tgl 20 November 017 Sekira Pukul Wib Di Pimpin Langsung Oleh Kapolsek Pemulutan AKP Zaldi, SH,. di dampingi Kanit Reskrim Polsek Pemulutan Bripka Zulkarnain A. ST,. Dan Anggota Polsek Pemulutan di Jalan Tol Palidra Sta 8000 Desa Sukarami Kec Pemulutan Induk Kab Ogan Ilir Telah Di Lakukan Penangkapan Terhadap TSK Asnawi Bin Ahmad Pada Saat Jaga Malam di Jalan Tol Palindra Sta 8000 Desa Sukarami Kec Pemulutan Induk Kab Ogan Ilir Tanpa Perlawanan. Adapun barang buki yang Diamankan berupa 1 Satu Bilah Senjata Tajam Jenis Parang, selanjutnya tersangka dan barang buki di bawah ke polsek pemulutan untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
NASIONALXPOSCO.ID, MANADO - Tim Resmob Satuan Reskrim Polres Tomohon mengamankan pelaku penganiayaan dan pengancaman dengan senjata tajam (sajam) jenis badik, yang terjadi di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara. Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, peristiwa itu terjadi pada hari Senin, 28 Maret 2022. "Pelaku adalah pria berinisial FP (31). Ia diamankan
Ada beberapa pasal penjerat pelaku pengancaman yang dilakukan oleh seseorang dengan senjata tajam. Sebab, ada beberapa sub-sub pasal yang dapat menjerat pelaku pengancaman dengan senjata tajam. Alhasil, pelaku pengancaman ini bisa saja dijerat pasal berlapis. Dengan begitu, Anda harus berpikir dua kali untuk melakukan pengancaman pada seseorang. Terlebih melakukan pengancaman dengan menggunakan senjata tajam. Bahkan, Anda bisa saja terancam hukuman pidana diatas 10 tahun penjara akibat melakukan pengancaman. Untuk itu, ketahui aturan hukum menakuti orang dengan senjata tajam agar Anda berpikir ulang untuk melakukan pengancaman terhadap seseorang. Selain diancam dengan hukuman pidana kurungan badan, pelaku juga dapat dikenakan hukuman denda atau ganti rugi kepada korban. Apabila pelaku tidak puas dengan putusan vonis dari hakim, maka tersangka dapat mengajukan banding ke tingkat pengadilan yang lebih tinggi. Tujuannya untuk mencari keringanan hukuman. Namun tetap saja, semua keputusan ada pada hakim yang memimpin jalannya persidangan. Dasar Pasal Penjerat Pelaku Pengancaman dengan Senjata Tajam Perlu Anda ketahui bahwa pengancaman dengan menggunakan senjata tajam bisa saja dijerat pasal berlapis. Sehingga, hukuman yang diterima oleh pelaku bisa saja mencapai puluhan tahun. Akan tetapi, pasal penjerat yang disangkakan oleh pelaku sesuai dengan perbuatan tersangka. Jadi, penyidik dapat menyimpulkan bahwa pasal pelapis akan disesuaikan dengan hasil interogasi. Dari hasil interogasi, kemudian jaksa akan menentukan pasal-pasal yang telah dilanggar oleh pelaku. Maka dari itu, ini dia pasal penjerat yang dapat disangkakan pada pelaku pengancaman dengan senjata tajam. Diantaranya adalah sebagai berikut ini. Pasal penjerat yang pertama adalah pasal 338 KUHP. Pasal ini berisi tentang seorang pelaku yang dinyatakan dengan sah dan sadar menghilangkan nyawa seseorang dengan menggunakan senjata tajam. Seseorang yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar pasal 338 KUHP akan diancam dengan kurungan pidana 15 tahun. Anda bisa saja dikenakan pasal berlapis sesuai dengan temuan investigasi yang dilakukan oleh penyidik kepolisian. Pasal penjerat pelaku pengancaman dengan senjata tajam selanjutnya adalah pasal 55 dan 56 KUHP. Kedua pasal ini memberikan sanksi bagi pelaku yang membantu upaya seseorang yang melakukan tindak pidana berat, seperti perampokan. Pelaku yang dengan sadar dan sah membantu pelaku utama untuk melakukan pengancaman dengan menggunakan senjata tajam guna menguasai harta korban akan dikenakan pasal 55 dan 56 KUHP. Masa kurungan bagi seseorang yang melanggar pasal 55 dan 56 KUHP ini sekitar 1/3 dari pidana pokok yang disangkakan kepada pelaku. Menghitung Masa Penahanan Pelaku Pengancaman Dibawah Umur Khusus untuk pelaku yang masih berusia dibawah umur, tentu ada penyesuaian khusus sesuai dengan umur pelaku. Memang, anak dibawah umur tidak dapat dilakukan pidana kurungan badan. Namun, penyidik dapat melakukan penahanan jika pelaku berusia diatas 14 tahun. Selain itu, hakim dapat memutuskan vonis penjara bagi pelaku yang berusia diatas 14 tahun jika tersangka dihukum kurungan diatas 7 tahun. Apabila tidak memenuhi kedua syarat tersebut, maka hakim akan mengajukan langkah diversi atau musyawarah. Tak perlu khawatir, sel penjara khusus anak ini tentu dipisah dengan tahanan dewasa. Hal ini bertujuan untuk melindungi psikologis dan mental anak meskipun dilakukan penahanan kurungan badan sesuai masa vonis. Lalu, tersangka yang masih dibawah umur ini juga dapat disangkakan dengan pasal yang menjerat pelaku pengancaman dengan senjata tajam jika penyidik berhasil membuktikan tuduhan dari korban. Namun, pihak penyidik juga harus mengetahui apa motif pelaku membawa senjata tajam. Sebab, hukum membawa senjata tajam untuk perlindungan diri akan menjadi bahan pertimbangan hakim yang memimpin sidang. Jadi, senjata tajam tidak serta merta dijadikan sebagai alat untuk menjerat seorang anak dibawah umur maupun orang dewasa dengan tindak pidana kriminal. Bisa saja seseorang membawa senjata tajam dan mempergunakannya untuk melindungi diri. selain itu, seseorang juta dapat menggunakan senjata tajam untuk menghindari tindak kejahatan atau menolong seseorang yang sedang berada dibawah ancaman. Maka dari itu, hakim akan menganalisa semua fakta-fakta di persidangan. Seseorang yang terbukti membawa senjata tajam untuk melakukan pengancaman terhadap seseorang dapat dilakukan penahanan pidana. Bahkan, ada beberapa tambahan pasal penjerat pelaku pengancaman sesuai dengan fakta-fakta di persidangan. Layanan Justika Untuk Membantu Masalah Pengancaman Dengan Senjata TajamSeseorang yang melakukan tindakan pengancaman menggunakan senjata tajam bisa dikenai pidana. Untuk itu Anda bisa bertanya pada mitra advokat Justika yang berpengalaman lebih dari 5 tahun. Jika Anda memiliki persoalan hukum yang ingin ditangani selain proses perubahan nama, Justika siap membantu dengan beberapa layanan berbayar berikutKonsultasi ChatKonsultasi hukum kini lebih mudah dan terjangkau hanya dengan Rp. saja menggunakan layanan Konsultasi Chat dari Justika. Anda hanya perlu ketik permasalahan hukum yang ingin ditanyakan pada kolom chat. Langkah selanjutnya Anda bisa melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi yang tersedia. Kemudian sistem akan segera mencarikan konsultan hukum yang sesuai dengan permasalahan via TeleponDengan konsultasi via telepon, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Mitra Konsultan Hukum secara mudah dan efektif melalui telepon selama 30 menit hanya dengan Rp. atau Rp. saja selama 60 menit sesuai pilihan Anda, untuk berdiskusi lebih detail mengenai permasalahan hukum yang Tatap MukaSementara melalui Konsultasi Tatap Muka, Anda akan mendapatkan layanan untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan Mitra Advokat Justika selama 2 jam hanya dengan Rp. saja dapat lebih apabila Mitra Advokat bersedia. Dengan biaya tersebut, Anda dapat bercerita, mengajukan pertanyaan secara lebih bebas dan mendalam, termasuk menunjukan dokumen-dokumen yang informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.
Pasbar Scientia - Unit Reskrim Polres Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), tahan dua orang tersangka tindak pidana pengancaman dengan mengunakan sajam (Senjata Tajam) jenis parang. Akibat perbuatannya, pelaku di jerat pasal 335 ayat 1 KUHP dengan ancaman 1 tahun penjara, katanya.
DiancamWarga Dengan Sajam, Perangkat Desa Lapor Polisi. Portalindonews 2021-06-12 Hukum dan Kriminal Leave a comment 358 Views. Related Articles. Kepada pihak kepolisian, dirinya menerangkan kejadian pengancaman bermula saat dirinya pada malam Kamis (10/06) sekira pukul 23.00 Wib menegur terlapor/pelaku yang juga warga setempat saat
Saatini pelaku dan barang bukti berupa sebilah parang diamankan di Polsek Bontang Utara - Polres Bontang. Terhadap pelaku, Penyidik menjeratnya dengan pasal berlapis yakni Pasal 351 KUHPidana tentanhg Penganiayaan dan Undang Undang Darurat No.12 Tahun 1951 tentang senjata tajam dengan ancaman 10 tahun penjara, imbuh Kasubbag Humas AKP H. Suyono.
PENGANCAMPelaku pengancaman dengan senjata tajam jenis kerambit Qori (19) diamankan Polsek Padang Timur, Kamis (3/12) PADANG, METRO Kasus pencurian dengan cara mengancam korbannya dengan senjata tajam (sajam) agar korban mau menyerahkan barang miliknya kembali terjadi di kota Padang. dan pasal 368 Ayat (1) KUHP Barang siapa dengan maksud MainKeroyok, Ancam dengan Pistol Mainan, Empat Preman Kampung Diciduk NASIONALXPOSCO.ID, MANADO - Pelaku pengrusakan dan pengancaman dengan senjata tajam (sajam) berinisial ARU (19), warga Pateten Tiga, Maesa, Bitung diamankan tim gabungan Polres Bitung, Polsek Maesa serta Polres Kepulauan Sangihe, Sabtu (06/11/2021) malam. Terpisah, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan, pelaku sempat melarikan diri kemudian ditangkap tim gabungan NUSANID, TULANG BAWANG - Polsek Dente Teladas berhasil menangkap pelaku tindak pidana pengancaman dengan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis golok yang terjadi di wilayah hukumnya. Pelaku pengancaman tersebut ditangkap hari Selasa (19/10/2021), pukul 19.00 WIB, saat sedang berada di rumahnya di Dusun Sungai Bayan, Kampung Pasiran Jaya.nkIhiA.