Padakesempatan kali ini kami menyajikan beragam gambar lukisan. 21 aliran seni lukis ciri jenis tokoh dan contoh gambar. Contoh karya aliran ekspresionisme 1. 9 contoh lukisan kubisme sederhana, bunga dan pablo aliran fauvisme adalah aliran seni lukis yang memberikan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan
Seni lukis adalah cabang seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua dimensi bermediakan kanvas atau permukaan datar lain yang di isi oleh unsur-unsur pokok garis dan warna melalui cat atau pewarna dan pembubuh gambar lainnya. Tentunya, lukisan dapat berisi representasi alam seperti potret wajah, hewan, pemandangan. Bisa juga memuat gambar abstrak yang merupakan penyederhanaan bentuk alam, atau berisi ungkapan ekspresif dari seniman berupa komposisi bentuk nonrepresentatif tidak menyerupai apa pun. Soedarso Sp 1990, hlm. 11 mengungkapkan bahwa melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Seni lukis merupakan pengembangan dari menggambar. Lukisan memiliki corak atau gaya yang lebih rumit, namun tidak berarti lebih baik dari menggambar. Teknik dan bahan yang digunakan juga dapat lebih beragam dari menggambar pada umumnya. Aliran Seni Lukis Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, lukisan memiliki ciri khas, tema, teknik yang biasa disebut dengan gaya atau aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu representatif, deformatif dan nonrepresentatif. Berikut penjelasan dari masing-masing pembagian tersebut Representatif Lukisan representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada alam atau kehidupan sehari-hari manusia dalam masyarakat. Gambar pada lukisan akan merepresentasikan sesuatu yang konkret, misalnya pemandangan alam, potret manusia, suasana perkotaan, dsb. Beberapa gaya atau aliran seni rupa yang termasuk dalam kategori representatif adalah sebagai berikut. 1. Aliran Naturalisme Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu sepersis mungkin dengan keadaan nyatanya, seteliti mungkin. Sehingga diperlukan kemampuan yang terlatih untuk mewujudkan karyanya. Tokoh aliran naturalisme antara lain adalah sebagai berikut. Wahidi Abdullah Suryobroto Basuki Abdullah Mas Pringadi Rubens John Constabel Thomas Cole William Bliss Baker Contoh lukisan naturalis Pantai flores, oleh Basuki AbdullahPenjelasan lengkap mengenai aliran naturalisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Naturalisme – Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya & Analisis 2. Aliran Realisme Aliran realisme adalah aliran seni rupa yang memandang dunia ini tanpa ditutup-tutupi, dalam artian subjek atau objek yang dilukis ditampilkan apa adanya, sesuai dengan kenyataan sehari-hari, tidak di dramatisir atau dipilih hanya yang indahnya saja. Tokoh-tokoh aliran realisme antara lain adalah sebagai berikut. Wardoyo Trubus Tarmizi Dullah Gustave Courbet Jean-Francois Millet Edouard Manet contoh seni lukis aliran realismePenjelasan lengkap mengenai realisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Realisme Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya & Analisis 3. Romantisisme Aliran ini terkadang disebut romantisme yang sebetulnya kurang tepat. Aliran ini mengungkapkan tema yang masih representatif namun dengan cara yang dramatis. Misalnya menunjukan peristiwa yang dahsyat atau kejadian-kejadian penting dalam sejarah secara dramatis. Tokoh-tokoh aliran romantisisme adalah sebagai berikut. Raden Saleh Fransisco Goya Caspar David Friedrich Turner Contoh karya aliran romantisisme The Second of May 1808 oleh Fransisco Goya, gambar asli diperoleh melalui lengkap mengenai aliran romantisisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Aliran Romantisisme; Pengertian, Sejarah, Tokoh & Contoh Deformatif Deformatif adalah gaya yang mengubah bentuk asli dari objek atau subjek yang dilukis, sehingga menghasilkan bentuk baru, namun tidak benar-benar meninggalkan bentuk dasar aslinya. Beberapa aliran seni rupa yang termasuk dalam gaya deformatif adalah sebagai berikut. 1. Impresionisme Merupakan aliran yang hanya menggambarkan kesan sederhana dari apa yang dilukiskan. Tokoh aliran impresionisme meliputi beberapa pelukis di bawah ini. S. Sudjojono Claude Monet Paul Cezanne Paul Gauguin Georges Seurat Contoh karya aliran impresionisme Woman with a Parasol. lengkap mengenai impresionisme dapat di baca pada tautan dibawah ini Baca juga Impresionisme Pengertian,Ciri,Tokoh, Contoh Karya & Analisis 2. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang mengubah sesuatu yang nyata menjadi tampak tidak nyata. Misalnya, aliran surealisme dapat menggambarkan manusia yang melayang, jam yang meleleh, ikan yang dapat berenang tanpa air, dsb. Hal tersebut selanjutnya mengakibatkan gambar yang terdapat dalam lukisan tampak seperti pada mimpi. Tokoh surealisme antara lain adalah sebagai berikut. Salvador Dali Rene Magritte Frida Kahlo Contoh Karya Aliran Seni Lukis Surealisme The Persistence of Time oleh Salvador Dali, gambar asli diperoleh melalui lengkap mengenai surealisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Surealisme; Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya & Analisis 3. Kubisme Kubisme merupakan aliran seni rupa yang menyederhanakan objek nyata menjadi ke-kubus-kubus-an bidang segi empat atau objek geometris lainnya. Aliran ini juga memainkan perspektif atau sudut pandang yang berbeda dalam suatu objek. Misalnya, mata seseorang dapat digambar melalui tampak depan, namun hidung digambarkan dari tampak samping, dan teling digamarkan dari tampak atas. Beberapa Tokoh aliran kubisme adalah sebagai berikut. Pablo Picasso Georges Braque Juan Gris contoh lukisan aliran kubismePenjelasan lengkap mengenai realisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Kubisme; Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya & Analisis 4. Ekspresionisme Aliran ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa. Artinya, bukan kemiripan gambar pada suatu lukisan yang diutamakan, namun ekspresi seniman terhadap sesuatu yang ia lukis. Intinya, aliran ekspresionisme lebih mementingkan ekspresi individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam. Tokoh-tokoh ekspresionisme adalah sebagai berikut. Affandi Edvard Munch Ernst Ludwig Kirchner Contoh aliran Ekspresionisme The Scream oleh Edvard Munch 1893-1910Penjelasan lengkap mengenai realisme dapat di baca pada tautan dibawah ini. Baca juga Ekspresionisme – Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh & Analisis Nonrepresentatif Nonrepresentatif adalah gaya yang tidak merepresentasikan sesuatu yang merupakan kebalikan dari representatif. Bentuk dasar dari gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya atau tidak menirukan alam sama sekali. Lukisan hanya di isi oleh bentuk-bentuk geometris sederhana, kumpulan garis, atau hanya berupa blok-blok warna yang terbebas dari bentuk alam seperti potret wajah manusia, pemandangan, dsb. Aliran-aliran nonrepresentatif antara lain 1. Abstrak Ekspresionisme Aliran yang menggunakan ekspresi spontan untuk menciptakan karya abstrak. Pelukis abstrak ekspresionisme menumpahkan cat langsung ke kanvas, mencipratkan cat dengan tongkat, dsb. Tokoh-tokoh Abstrak Ekspresionisme antara lain adalah sebagai berikut. Jackson Pollock Willem de Kooning Mark Rothko Helen Frankenthaler Clyfford Still Contoh aliran abstrak ekspresionisme Number 5 oleh Jackson Pollock, gambar asli diperoleh melalui Formalisme Aliran yang hanya menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris seperti segi empat, persegi panjang, segitiga atau hanya garis. Tokoh-tokoh aliran formalisme antara lain adalah sebagai berikut. Jasper Johns James McNeill Whistler Contoh aliran abstrak formalisme Blue Green and Brown oleh Mark Rothko, Gambar diperoleh melalui Seni Lukis Selain dibagi berdasarkan alirannya, seni lukis juga dapat dikategorisasikan berdasarkan tema. Secara umum, dapat dikatakan terdapat 6 tema umum dalam seni lukis, yaitu sebagai berikut. Hubungan antara manusia dengan lukis dapat digunakan untuk menuangkan ide atau gagasan dari seniman itu sendiri. Terkadang seniman menggunakan potret wajah dirinya sendiri sebagai objek atau subjek lukisan. Hubungan antara Manusia dengan Manusia seorang pelukis juga mengekspresikan cita-rasa keindahan menggunakan orang-orang yang ada disekitarnya. Orang-orang tersebut bisa jadi orang terdekat seperti istri/suami, anaknya, orangtua, saudara, teman atau siapapun itu. Hubungan antara Manusia dengan Alam sekitar seniman dapat menjadi objek atau subjek yang menarik untuk menjadi tema lukisannya. Pemandangan gunung, hutan, laut, sungai, perkampungan, hingga kota. Hubungan antara Manusia dengan yang ada di sekitar kita juga dapat memiliki keunikan dan keindahan tersendiri sebagai sumber inspirasi melukis. Kita tidak pernah tahu karya seunik apa yang dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai benda keseharian yang ada di sekitar. Hubungan antara Manusia dengan kehidupan sehari-hari yang beragam terkadang mencetuskan suatu ide untuk melukis. Kegiatan manusia dapat digambarkan secara langsung pada karya lukis, atau hanya menginspirasi terhadap ekspresi dan emosi yang ingin dikeluarkan oleh seniman. Hubungan antara Manusia dengan Alam atau khayalan yang terkadang tiba-tiba melintas atau direnungkan, baik secara sadar ataupun tidak sadar saat tertidur merupakan inspirasi dan tema yang luar biasa untuk dilukis. Alat dan Bahan Media Seni Lukis Alat lukis utama adalah peralatan untuk mengaplikasikan atau membubuhkan cat pada media lukis, seperti kuas, pisau palet, dsb. Penggunaan alat lukis sangat bergantung pada media, teknik, aliran dan tema yang akan dibuat. Alat lukis Beberapa alat lukis yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut. Fungsinya untuk mengaplikasikan cat pada media lukis/kanvas Pisau Lukis. Pisau lukis adalah alternatif lain dari kuas untuk membubuhkan cat. Cat yang dibubuhkan menggunakan ini biasanya dalam kuantitas besar dan untuk keperluan menciptakan efek timbul/muncul 3d. Pisau Palet. Pisau palet biasanya terbuat dari plastik dan digunakan untuk mencampurkan cat. Palet adalah tempat kita untuk mencampur dan menyiapkan cat sebelum digunakan. Pensil dapat digunakan sebagai alat lukis untuk menggambar sketsa. Perlu diketahui bahwa bekas pensil dapat tidak tertutupi oleh cat, sehingga sebaiknya gunakan dengan hati-hati dalam guratan yang tipis. Terdapat cat yang berbasis minyak dan air. Cat minyak biasa digunakan untuk melukis jangka panjang, agar cat tidak mudah kering dan dapat dengan mudah diperbaiki dengan mengelap cat yang belum kering. Cat berbasis air seperti cat akrilik atau cat air lebih cepat kering, sehingga lebih sulit untuk diperbaiki. Tinta Bak. Tinta merupakan cat alternatif yang cukup banyak digunakan pada seni lukis. Alat pembubuh cat khas/alternatif. Sikat gigi bekas, tongkat kayu untuk mengucurkan cat enamel, dsb. Terdapat banyak alat lukis alternatif lain yang dapat digunakan untuk menciptakan efek khusus. Cat khas/alternative. Cat alternatif lain juga dapat digunakan, tergantung kebutuhan lukisan yang diciptakan. Penjelasan lengkap mengenai alat lukis berdasarkan fungsinya dapat dilihat di Baca juga Alat Lukis Kuas, Pisau, Roller dengan Jenis & Fungsinya Bahan Media Seni Lukis Bahan merupakan berbagai material yang dibutuhkan untuk membuat suatu lukisan. Berbeda dengan alat, bahan bersifat dapat habis, sehingga harus diperhatikan pasokannya. Beberapa bahan atau media seni lukis adalah sebagai berikut. Media utama yang sering digunakan dalam melukis adalah kanvas, karena terhitung awet dan tahan lama. Namun lukisan juga dapat dibuat pada kain linen, papan kayu, papan fiber, kaca, dsb. Terdapat bermacam jenis cat yang digunakan, dan salah satunya adalah cat akrilik yang menggunakan bahan pencampur air namun bersifat permanen. Cat lainnya meliputi cat minyak, cat gouache, tempera, dsb. Jangan menggunakan cat minyak pada media kertas, karena kertas akan tergerus oleh zat yang ada pada cat minyak. Gunakan cat air dan lapisi dengan pelapis cat agar kertas bertahan lama. Terdapat juga media khas/alternatif untuk membuat lukisan. Media alternatif untuk melukis tersebut meliputi kaca, lempengan kayu, lempengan logam, lempengan plastik, atau benda datar dua dimensi apa pun yang dapat menjadi media lukis jika digunakan dengan tepat. Penjelasan lengkap mengenai media lukis dan alternatifnya dapat dilihat di sini. Baca juga Media Lukis Pahami Bahan, Alternatifnya & Komponen Cat Teknik dan cara melukis Melukis membutuhkan cara dan teknik yang tepat untuk membuat karya yang baik. Teknik lukis juga sebetulnya sangat tergantung pada tema atau aliran lukis yang akan digunakan. Kita dapat mulai dengan menentukan tema, menentukan objek atau subjek yang di lukis, lalu menyiapkan teknik yang dibutuhkan. Menentukan Tema Memunculkan Gagasan Memunculkan gagasan kreatif dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut. Mengembangkan imajinasi dari apa yang sedang kita pikirkan atau dari pemikiran/pengalaman orang lain Melihat subjek atau objek yang akan dilukis, misalnya pemandangan pantai, suasana pasar, dll. Mencari inspirasi dari buku dan majalah Mencari inspirasi dari internet atau sosial media Mengunjungi galeri atau museum seni Teknik melukis Teknik melukis terdiri dari kerangka kerja dan teknik khusus yang digunakan untuk cat tertentu, seperti membuat sketsa lalu menyelesaikan detailnya, membuat lukisan underpainting lalu mewarnainya dengan cat tipis teknik lukis cat minyak, menggunakan teknik kuas kering digunakan tanpa pelarut cat yang cocok untuk detail kecil, dan kuas basah kuas diberi pelarut cat dapat menutupi permukaan luas dengan cepat. Teknik lukis tidak dapat dijelaskan dengan singkat dan membutuhkan artikel khusus untuk menjelaskannya. Penjelasan lengkap mengenai teknik lukis dapat disimak pada tautan dibawah ini. Baca juga Teknik Melukis yang Sebenarnya Glazing, Underpainting, dll Referensi Soedarso, Sp. 1990. Tinjauan Seni. Yogyakarta Saku Dayar Sarana.
Ekspresionisme yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa aliran ini adalah Vincent Van Gogh dan Affandi Lukisan bergaya ekspresionisme Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis.
Daftar isiPengertian Aliran EkspresionismeCiri-ciri EkspresionismeTokoh EkspresionismeContoh dan Analisisnya Lukisan EkspresionismePengertian Aliran EkspresionismeEkspresionisme adalah suatu aliran seni yang beranggapan bahwa seni merupakan sesuatu yang dapat keluar dari diri Seniman itu sendiri, tidak berasal dari peniruan terhadap alam dunia. Dimana Seniman tersebut memiliki cara pandang sendiri dan ingatan akan alam yang pernah Seniman tersebut akan mengekspresikannya dalam bentuk karya seni. Seniman dari aliran ekspresionis tidak akan menggunakan teknik penciptaan formal untuk dapat membuat karya seni yang tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik seni dan juga dapat mengeluarkan ekspresi yang lebih dapat dikatakan bahwa aliran ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang lebih menonjolkan sisi ungkapan dari dalam jiwa, dibandingkan sisi lainnya. Tetapi, biasanya orang aliran ekspresionis mempunyai kemampuan teknis yang mempuni dan juga sensitibilitas yang tinggi terhadap issue-issue seni itu sendiri. Baik secara langsung maupun tidak EkspresionismeAliran ekspresionisme mempunyai ciri-ciri, sebagai berikutBukan mengutamakan kemiripan dalam objek yang dia sapuan kuas lukisan yang tidak malu-malu, berani, dan ekspresifTeknik melukis yang keliatan naif, tetapi mempunyai komposisi lukisan yang mengutamakan ekspresi dari diri Seniman sendiri dibandingkan dengan menirukan warna untuk simbol akan suatu hal, dibandingkan untuk pewarna objek menggunakan ideologi modern secara berlebihan dan memberikan imbas yang semakin tidak mengkhawatirkan keorisinalitasan seni terhadap imitasi contoh lukisan ekspresionisme kelihatan seperti abstrak dengan tetap menonjolkan objek dan ekspresi EkspresionismeTokoh-tokoh seni yang menganut aliran seni ekspresionisme, yaituDari negara Indonesia yaitu Affandi, Zaini, Popo Iskandar, dan Chairil negara Norwegia yaitu Edvard negara Swiss yaitu Carl Eugen negara Austria yaitu Egon Schiele dan Oskar negara Russia yaitu Wassily Kandinsky dan Alexei negara Perancis yaitu Gen Paul dan Chaim negara Jerman yaitu Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max negara Belanda yaitu Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers danHendrik WerkmanDari negara Belgia yaitu Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert dan Analisisnya Lukisan EkspresionismeLukisan Ekspresionis The Scream & AnalisisnyaLukisan The ScreamThe Scream merupakan lukisan dari Edvard Munch. Dimana lukisan ini merupakan gambaran dari dirinya sendiri ketika sedang berjalan di trotoar bersama dengan kedua temannya di kota Oslo, Norwegia. Dimana Edvard Munch saat itu baru saja pulang dari rumah sakit jiwa, untuk menemui kakaknya yang bernama Laura Catherine yang sedang dirawat ini berdasarkan dari penyataan dia mengenai lukisan The Scream. Dia berkata bahwa “Aku berjalan bersama kedua temanku, ketika matahari mulai terbenam dan seketika langit berubah menjadi merah semerah darah. Aku pun berhenti berdiam sejenak untuk bersandar dipagar dan menggigil akupun mendengar suatu suara jeritan yang sangat keras, yaitu suara jeritan alam yang tak terbatas.” Dimana terjadinya kekaburan di dalam lukisan The Scream yang dibuat Edvard Munch, merupakan suatu hal yang menjadi kelebihan dalam lukisan ini yang selalu diutarakan oleh para kritikus kritikus seni juga selalu mengingat karya lukisan Starry Night dari Van Gogh, jika melihat langit dan awan pada lukisan. Kita juga bisa menemukan elemen estetika seperti Fauvisme, Ekspresionisme, dan Surealisme yang muncul secara bersamaan di lukisan Ekspresionis Marzella & AnalisisnyaLukisan MarzellaLukisan berikutnya adalah lukisan Marzella. Dimana lukisan tersebut melukis seorang gadis yang memiliki nama Marzella, yang merupakan anak dari seorang janda yang bekerja di sirkus yang dikunjungi oleh pelukis Ernst Ludwig Kirchner. Lukisan ini merupakan lukisan yang provokatif, karena didalam lukisan ini ada gambaran dari seorang gadis muda yang belum melewati masa penggunaan warna kontras yang tidak wajar dalam gambaran wajahnya dan juga pose bahasa tubuh yang menirunkan pose yang dewasa merupakan simbol dari kedewasaan yang palsu. Hal ini terjadi karena pelukis Ernst Ludwig Kirchner mungkin merasa prihatin terhadap keadaan anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya karena imbas dari kehidupan ini merupakan contoh dari suatu teknik sketsa cepat yang dipakai oleh para anggota Die Brucke. Teknik dikatakan dapat menangkap ekspresi dan jiwa sebenarnya dari subjek yang dilukis. Dengan menggunakan cara sapuan kuas secara spontan, dimana seluruh ekspresi alami dari model akan bisa tergambar dengan lebih ini juga ternyata terpengaruh akan gaya Edvard Munch pada karya Ernst Ludwig Kirchner, karena komposisi pada lukisan ini berdasarkan dari apresiasinya terhadap karya lukisan Puberty 1892 yang diciptakan oleh Edvard Ekspresionis Potret Diri Affandi & AnalisisnyaLukisan Potret Diri AffandiLukisan terakhir adalah potret diri Affandi. Ini merupakan tema yang sering digunakan oleh Affandi. Lukisan ini melukis muka dari seorang laki-laki tua yang tidak lain adalah dirinya sendiri yaitu Affandi. Komposisi dari lukisan ini adalah garis-garis melengkung, bergelombang, tebal, berantakan, dan bertekstur kasar. Serta warna yang dipakai pun terbilang sangat kontras dan ini juga gambaran sang pelukis yang sedang dalam suasana hati yang sangat spritual dan emosional berkontemplasi, bukan marah. Subjek lukisan ini adalah cerminan dari diri sendiri yang sudah tua dan mempunyai rambut yang putih dan kepala yang hampir saja yang terlihat lagi menghisap pipa tembakau adalah sebuah insting self destruction yang makin menjadi saat usianya yang sudah tidak lagi muda. Tetapi dari tumpahan cat pada lukisan, menunjukkan bahwa gairah estetisnya masih membara pada masa tuanya
MengenalCiri-Ciri Air Ketuban Merembes atau Bocor. Pada masa kehamilan, umumnya sebagian ibu hamil akan mengeluarkan cairan dari vagina yang lebih beragam dan lebih banyak. Itulah sebabnya beberapa ibu hamil sulit membedakan antara air ketuban merembes, urine, atau cairan vagina lainnya. Untuk membedakannya, Bumil perlu mengetahui ciri-ciri
Source Ekspresionisme merupakan salah satu aliran seni lukis yang muncul pada awal abad ke-20 di Eropa. Aliran ini dipengaruhi oleh perubahan sosial, politik, dan teknologi yang terjadi pada saat itu. Ekspresionisme memiliki ciri khas dalam penerapannya yaitu mengekspresikan emosi dan perasaan melalui penggunaan warna, bentuk, dan garis yang tidak teratur dan tidak realistis. Sejarah Ekspresionisme Awal mula ekspresionisme berasal dari Jerman dan Austria pada tahun 1905. Beberapa seniman seperti Ernst Ludwig Kirchner, Emil Nolde, dan Franz Marc menciptakan karya seni yang mengekspresikan perasaan mereka melalui warna dan bentuk yang ekspresif. Pada tahun 1911, ekspresionisme mulai menyebar ke seluruh dunia dan dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa besar seperti Perang Dunia I dan Revolusi Rusia. Di Amerika Serikat, seniman seperti Jackson Pollock dan Willem de Kooning menerapkan teknik ekspresionisme abstrak pada karya mereka. Kemudian pada tahun 1960-an, aliran seni ini mulai kehilangan popularitasnya dan digantikan oleh aliran seni baru seperti pop art dan minimalisme. Namun, ekspresionisme masih dianggap sebagai salah satu aliran seni yang paling berpengaruh pada abad ke-20. Ciri Khas Ekspresionisme Salah satu ciri khas dari ekspresionisme adalah penggunaan warna yang kuat dan tidak wajar. Warna yang digunakan biasanya tidak sesuai dengan warna asli objek yang digambar. Selain itu, penggunaan garis yang tidak teratur dan tidak realistis juga menjadi ciri khas dari aliran ini. Selain itu, ekspresionisme juga mengekspresikan emosi yang kuat dan perasaan melalui penggunaan bentuk yang tidak wajar dan tidak teratur. Karya-karya ekspresionisme sering kali dianggap sebagai karya seni yang “kasar” atau “aneh” karena bentuk dan garis yang tidak teratur tersebut. Pengaruh Ekspresionisme Ekspresionisme memiliki pengaruh yang besar dalam dunia seni. Aliran ini menjadi pengaruh bagi seniman-seniman pada masa berikutnya, seperti abstrak ekspresionisme dan neo-ekspresionisme. Selain itu, ekspresionisme juga mempengaruhi dunia teater dan film, terutama dalam penggunaan teknik dan pengolahan karakter pada film dan drama. Kesimpulan Ekspresionisme merupakan salah satu aliran seni yang mengekspresikan emosi dan perasaan melalui penggunaan warna, bentuk, dan garis yang tidak teratur dan tidak realistis. Aliran seni ini dipengaruhi oleh perubahan sosial, politik, dan teknologi yang terjadi pada awal abad ke-20 di Eropa. Ekspresionisme memiliki pengaruh yang besar dalam dunia seni dan masih dianggap sebagai salah satu aliran seni yang paling berpengaruh pada abad ke-20. Related video of Apa Itu Ekspresionisme?
Ekspresionismeadalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin ! Fuvisme merupakan nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul pada abad ke 20. Ciri khas seni lukisannya ialah warna-warna yang liar. Des fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar

– Hai teman – teman online, pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai artikel yang berjudul Aliran Ekspresionisme . Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Aliran Ekspresionisme ? Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini. Pengertian Aliran EkspresionismeSejarah Aliran EkspresionismeCiri-Ciri Aliran EkspresionismeTokoh-Tokoh Aliran EkspresionismeContoh Karya Aliran Ekspresionisme1. Lukisan Ekspresionis Potret Diri & Analisisnya Affandi2. Lukisan Ekspresionis The Scream & Analisisnya Edvard Munch3. Lukisan Ekspresionis Marzella & Analisisnya Ernst Ludwig KirchnerSebarkan iniPosting terkait Pengertian Aliran Ekspresionisme Aliran ekspresionisme merupakan suatu jenis aliran yang memberikan kebebasan berekspresi bagi pelukis dalam melakukan perubahan bentuk dan warna terhadap objek yang dilukis. Aliran ini melukiskan sesuatu berdasarkan ungkapan, emosi, atau perasaan dari seseorang. Sejarah Aliran Ekspresionisme Seni Lukis beraliran Ekspresionisme dirangkum berasal dari Negara Jerman yang banyak dikenalkan melalui karya-karya Seniman Lukis dari Tanah Bavaria tersebut. Para seniman lukis tersebut merasakan bahwa kehidupan manusia sudah tidak harmonis dengan alam dunia, akibat berbagai konflik dan revolusi yang terjadi di berbagai Negara di daratan Eropa pada abad ke-19. Karya-karya Lukisan Spontanitas dan Ekspresif yang ditampilkan oleh para Pelukis berpengaruh di Eropa seperti; Vincent van Gogh, Edward Munch, dan James Ensor pada akhir dekade 1880-an, mengilhami para seniman lukis lainnya untuk menciptakan kejutan baru pada seni lukis. Gerakan seni lukis beraliran Ekspresionisme akhirnya berkembang dan berlangsung pada kisaran tahun 1905-1920 dan menyebar ke seluruh daratan Eropa. Kehadiran lukisan aliran Ekspresionisme mewujudkan kebebasan berekpresi untuk para pelukis, yang sangat berkebalikan dengan aliran lukisan Impresionisme dan Romantisisme yang sangat baku saat itu. Baca Juga Aliran Pointilisme Ciri-Ciri Aliran Ekspresionisme Sering kali menunjukan jenis emosi keksalan dan sebuah espresi emosi emosi. Ungkapan isi hati seseorang. Pemilihan Warna diutamakan Imajinasi seseorang Tokoh-Tokoh Aliran Ekspresionisme Tokoh-Tokoh yang menganut aliran Ekspresionisme, yaitu sebagai berikut Indonesia Affandi, Zaini, Popo Iskandar, dan Chairil Anwar Norwegia Edvard Munch Swiss Carl Eugen Keel Austria Egon Schiele dan Oskar Kokoschka Russia Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky Perancis Gen Paul dan Chaim Soutine Jerman Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein. Netherlands Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers danHendrik Werkman Belgia Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke. Baca Juga Aliran Fauvisme Contoh Karya Aliran Ekspresionisme 1. Lukisan Ekspresionis Potret Diri & Analisisnya Affandi Potret diri yakni salah satu tema yang paling sering dibawakan oleh Affandi. Lukisan ini meletakan fokusnya pada wajah sosok laki-laki tua yang merupakan dirinya sendiri. Komposisi lukisan terdiri dari garis-garis melengkung, bergelombang, tebal, berantakan dan bertekstur kasar. Warna yang digunakan sangatlah kontras dan hangat. 2. Lukisan Ekspresionis The Scream & Analisisnya Edvard Munch The Scream adalah potret dirinya sendiri yang sedang berjalan bersama kedua temannya di trotoar yang menghadap ke kota Oslo. Munch baru saja pulang atau sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit jiwa, dimana kakak perempuannya Laura Catherine sedang dirawat. 3. Lukisan Ekspresionis Marzella & Analisisnya Ernst Ludwig Kirchner Model pada lukisan ini adalah seorang gadis bernama Marzella, putri dari seorang janda yang bekerja di sirkus yang Kirchner kunjungi. Marzella adalah penggambaran yang provokatif terhadap seorang gadis muda yang bahkan belum melewati masa pubernya. Warna-warna kontras yang tidak wajar pada wajahnya, dan bahasa tubuh posenya yang menirukan pose dewasa menyimbolkan kedewasaan yang dipalsukan. Ernst mungkin prihatin dengan keadaan anak-anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya karena imbas dari kehidupan modern. Baca Juga Aliran Impresionisme Demikianlah pembahasan artikel mengenai Aliran Ekspresionisme Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.

Sepertilukisan yang memiliki ciri khas daerah Bali, Jawa, Kalimantan, Papua, dan Sumatra. Ekspresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang pelukis yang spontan pada saat melihat objek lukisannya. Pelukis yang beraliran ini antara lain Vincent van Gogh dan Affandi. yaitu aliran seni rupa yang Lukisan ekspresionisme, sumber Di dunia ini, ada banyak sekali aliran lukisan yang berkembang, salah satunya yaitu ekspresionisme. Sesuai namanya, lukisan ekspresionisme identik dengan guratan emosi maupun curahan batin sang seniman yang tertuang secara spontan dan bebas di dalam karyanya tanpa tekanan dari peniruan objek rujukan secara detail. Sifatnya yang bebas tentu membuat contoh gambar ekspresionisme sangat unik dan beragam. Mulai dari kebahagiaan, kesedihan, kemiskinan, kekerasan, ketakutan, dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lalu apa saja ciri ciri ekspresionisme? Dan bagaimana aliran seni lukis ekspresionisme selengkapnya? Langsung saja, simak ulasannya berikut ini. Pengertian EkspresionismeSejarah Aliran EkspresionismeCiri Ciri EkspresionismeTokoh EkspresionismeContoh Lukisan Ekspresionisme dan PelukisnyaLukisan Ekspresionisme Karya Edvard Munch Ekspresionisme adalah suatu jenis aliran yang memungkinkan pelukis untuk dapat berekspresi dengan melakukan perubahan bentuk maupun warna dari suatu objek. Oleh karena itu, pelukis aliran ekspresionisme biasanya menorehkan setiap garis atas dasar emosi, ungkapan, ataupun perasaan yang ia miliki sehingga hasil karyanya pun terasa lebih intim dan tampak personal. Gambar ekspresionisme terlihat menantang arus dengan menggunakan formulanya sendiri dan menentang teknik-teknik ataupun pakem yang telah ada. Sederhananya, pelukis ekspresionisme lebih berfokus pada kemurnian ekspresi tanpa harus mengindahkan nilai ekstrinsik seni dengan menekankan pengungkapan seluruh emosi dari dalam jiwa. Artikel Terkait Sejarah Aliran Ekspresionisme Aliran seni lukis ekspresionisme pertama kali muncul di karya-karya seniman dari Jerman pada abad ke 19, dimana mereka percaya bahwa kehidupan manusia sudah tidak lagi harmonis dengan dinamika alam dunia. Hingga pada puncaknya, lukisan aliran ekspresionisme pun terus terpopulerkan oleh seniman tersohor di Eropa pada akhir dekade 1880-an seperti James Ensor, Edvard Munch, dan Vincent Gogh. Akibatnya, pelukis lain pun terinspirasi dan mulai mengilhami aliran ekspresionisme dalam setiap karyanya. Contoh lukisan ekspresionisme karya Edvard Munch. sumber BBC Beberapa tahun setelahnya, kepopuleran lukisan ekspresionisme meningkat tajam terutama pada sekitar tahun 1905 hingga 1920 dan terus berkembang hingga menyebar ke seluruh benua Eropa. Aliran seni lukis ekspresionisme merupakan sebagai angin segar di tengah lukisan impresionisme dan romantisme yang tumbuh pada saat itu. Ciri Ciri Ekspresionisme Sama seperti aliran lukisan lainnya, gambar ekspresionisme pun memiliki karakteristik unik yang membuatnya berbeda. Ciri ciri ekspresionisme adalah sebagai berikut Sapuan kuas tampak spontan, berani, ekspresif, dan tidak menekankan pada ekspresi seniman daripada peniruan berisi wujud kecemasan atas ketidakharmonisan kehidupan alam hasil contoh gambar ekspresionisme tampak abstrak dengan tetap menonjolkan objek dan ekspresi mengutamakan kemiripan objek dengan setiap garis tampak sangat tegas, kuat, dan berperan sebagai simbol atas suatu hal, bukan untuk menghidupkan gambar tersusun apik dengan menunjukkan beberapa kolaborasi warna. Tokoh Ekspresionisme Kepopuleran lukisan ekspresionisme di dunia tidak perlu kamu ragukan lagi, sobat Literasi. Hal itu dapat kita lihat dari beberapa tokoh ekspresionisme yang begitu ikonik atas karya-karyanya yang mendunia seperti Cafe Terrace of Night 1888, Starry Night 1889, dan Starry Night 1893. Beberapa tokoh ekspresionisme adalah sebagai berikut. Vincent Van Gogh dari Belanda Emile Nolde dari Jerman Edvard Munch dari Norwegia Max Beckmann dari Jerman Frank Mark dari Jerman James Ensor dari Belgia Gen Paul dari Prancis Oskar Kokoschka dari Austria Carl Eugen Keel dari Swiss Affandi Koesoema dari Indonesia Ernst Ludwig Kirchner dari Jerman Contoh Lukisan Ekspresionisme dan Pelukisnya Setelah mengenal beberapa tokoh ekspresionisme paling terkenal di dunia, kamu juga perlu tahu karya-karya mereka yang sangat tersohor dan memorial bahkan hingga sekarang. Berikut daftar lukisan ekspresionisme dan pelukisnya. Lukisan Ekspresionisme Karya Edvard Munch Two Women on the Shore. sumber Lukisan ekspresionisme karya Edvard Munch bertajuk The Women on the Shore ini mengambil tema kesepian, seks, dan kematian yang diekspresikan dengan kuat dalam potongan kayu berwarna. Gambar ekspresionisme ini menunjukkan seorang gadis muda berpakaian putih menatap penuh kerinduan melintasi laut gelap menuju masa depan yang belum diketahuinya. Diceritakan, gadis tersebut seolah tidak menyadari sosok seperti takdir kematian berada di sampingnya. Pelukis ekspresionisme asal Norwegia kali ini terlihat menggabungkan tekstur kasar balok kayu dan membatasi penggunaan bentuk dasar serta warna-warna tertentu. Edvard Munch tampak menciptakan citra yang mengisahkan tentang kesia-siaan cinta dan harapan.
Aliranekspresionisme memiliki ciri khas dalam penggambarannya yaitu . a. melukiskan peristiwa yang besar atau kejadian yang dramatis b. menggambarkan realita kehidupan c. melukiskan keadaan alam tanpa ditambahi sesuatu apapun d. menggambarkan keadaan jiwa perupa yang spontan 1 Lihat jawaban Iklan achsanlauchil Jawaban:
Lukisan Ekspresionisme – Seni lukis ekspresionisme adalah salah satu aliran seni rupa modern yang muncul di Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Aliran ini sangat memperhatikan pengungkapan emosi dan perasaan yang kuat, serta keadaan psikologis manusia melalui penggunaan warna dan bentuk yang eksaggeratif, serta goresan kuas yang kasar dan artikel ini, kita akan membahas pengertian aliran ekspresionisme dalam lukisan, ciri-ciri lukisan gaya ekspresionisme, daftar pelukis yang menganut aliran ini di Indonesia dan luar negeri, serta contoh-contoh karya lukisan ekspresionisme dari pelukis-pelukis artikel ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan mendalam mengenai seni lukis ekspresionisme bagi Aliran Ekspresionisme dalam LukisanCiri-Ciri Lukisan Gaya EkspresionismeDaftar Pelukis yang menganut aliran EkspresionismeContoh Lukisan EkspresionismePengertian Aliran Ekspresionisme dalam LukisanEkspresionisme merupakan aliran seni rupa modern yang muncul pada awal abad ke-20 di Eropa. Aliran ini lahir sebagai reaksi terhadap aliran seni rupa akademik yang dianggap kaku dan membosankan pada masa ekspresionisme menampilkan pengungkapan emosi dan perasaan yang kuat melalui penggunaan warna yang ekspresif dan bentuk-bentuk yang hasilnya, karya seni ekspresionisme seringkali terlihat agak kasar, kasar, dan seringkali adalah beberapa ciri-ciri lukisan gaya ekspresionismePengungkapan emosi yang kuatPenggunaan warna yang ekspresif dan gelapPenggunaan bentuk-bentuk yang eksaggeratifGoresan kuas yang kasar dan spontanLukisan yang terlihat kasar dan tidak terlalu teraturTidak terlalu memperhatikan proporsi tubuh manusia atau bentuk-bentuk lainDaftar Pelukis yang menganut aliran EkspresionismeBerikut adalah beberapa pelukis yang terkenal dengan karya-karya ekspresionisme mereka, baik dari dalam negeri maupun luar negeriEdvard Munch Norwegia – Pelukis terkenal yang terkenal dengan karyanya yang berjudul The Scream 1893.Vincent van Gogh Belanda – Pelukis terkenal yang menganut gaya ekspresionisme pada akhir hidupnya dan dikenal dengan karya-karyanya yang eksentrik dan indah, seperti Starry Night 1889.Ernst Ludwig Kirchner Jerman – Salah satu pendiri gerakan seni ekspresionisme Die Brücke The Bridge pada tahun Nolde Jerman – Pelukis dan penulis asal Jerman yang menganut aliran ekspresionisme dan terkenal dengan karyanya yang berjudul The Prophet 1912.Affandi Indonesia – Pelukis Indonesia terkenal yang dikenal dengan lukisan ekspresionisme dan Natalsya Indonesia – Pelukis Indonesia yang terkenal dengan karyanya yang memadukan keunikan dan keindahan, termasuk dalam karya-karyanya yang beraliran Lukisan EkspresionismeBerikut adalah beberapa contoh lukisan ekspresionisme dan pelukis yang menciptakannyaThe Scream Edvard Munch – Karya terkenal pelukis Norwegia yang menggambarkan sosok yang sedang menjerit dengan latar belakang matahari terbenam yang Night Vincent van Gogh – Karya terkenal pelukis Belanda yang menggambarkan langit malam yang indah dan penuh Berlin Ernst Ludwig Kirchner – Lukisan yang menggambarkan suasana kota Berlin yang ramai dan penuh dengan keriuhan, dengan goresan kuas yang kasar dan warna-warna yang Prophet Emil Nolde – Karya pelukis Jerman yang menggambarkan seorang nabi dengan goresan kuas yang kasar dan warna-warna yang Self Portrait Affandi – Lukisan self-portrait pelukis Indonesia Affandi, yang menggambarkan dirinya dengan ekspresi yang dramatis dan goresan kuas yang Hita Karana Amrus Natalsya – Lukisan karya pelukis Indonesia Amrus Natalsya yang menggambarkan konsep Tri Hita Karana dalam budaya Bali dengan gaya ekspresionisme yang khas, dengan warna-warna yang cerah dan goresan kuas yang spontan.
1 Representatif. Representatif adalah corak seni lukis yang penggambarannnya nyata atau sesuai dengan keadaannya. Berikut contoh corak representatif: Romantisme, yakni corak seni lukis yang penggambarannya mengandung cerita kehidupan manusia atau binatang. Naturalisme, yakni corak seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan alam.
Ciri Yang Terdapat Pada Aliran Seni Lukis Ekspresionisme Adalah - Here's Ciri Yang Terdapat Pada Aliran Seni Lukis Ekspresionisme Adalah collected from all over the world, in one place. The data about Ciri Yang Terdapat Pada Aliran Seni Lukis Ekspresionisme Adalah turns out to be....ciri yang terdapat pada aliran seni lukis ekspresionisme adalah , riset, ciri, yang, terdapat, pada, aliran, seni, lukis, ekspresionisme, adalah, LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Ciri Yang Terdapat Pada Aliran Seni Lukis Ekspresionisme Adalah Conclusion From Ciri Yang Terdapat Pada Aliran Seni Lukis Ekspresionisme Adalah Ciri Yang Terdapat Pada Aliran Seni Lukis Ekspresionisme Adalah - A collection of text Ciri Yang Terdapat Pada Aliran Seni Lukis Ekspresionisme Adalah from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
SeniLukis adalah sebuah pengembangan diri menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi dan gagasan pencipta secara penuh. (Soedarso Sp (1990:11)
Pengertian Aliran Ekspresionisme Kemunculan Aliran Ekspresionisme Ciri-ciri Aliran Ekspresionisme Tokoh Penting & Contoh Lukisan Aliran Ekspresionisme Edvard Munch Lukisan Ekspresionis The Scream & Analisisnya Ernst Ludwig Kirchner Lukisan Ekspresionis Marzella & Analisisnya Affandi Lukisan Ekspresionis Potret Diri Affandi & Analisisnya Referensi Aliran Ekspresionisme Memiliki Ciri Khas Dalam Penggambarannya Yaitu Pengertian Aliran Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menganggap bahwa seni merupakan sesuatu yang keluar dari diri seniman, bukan dari peniruan alam dunia. Seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri dari apa yang pernah dilihatnya di alam, lalu diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis menghiraukan berbagai teknik penciptaan formal untuk mendapatkan ekspresi yang lebih murni dan tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik Seni. Singkatnya dapat dikatakan bahwa Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa. Meskipun begitu, biasanya seorang ekspresionis tetap memiliki kemampuan teknis yang hebat dan sensitibilitas tinggi terhadap issue-issue seni. Baik secara langsung seperti mempelajarinya sendiri, maupun secara tidak langsung yang erarti terpengaruh dari lingkungannya yang kaya akan khazanah seni. Hanya saja aliran ini memang menentang teknik-teknik yang telah mapan sebelumnya dan memilih untuk menggunakan formulanya sendiri, gejala yang biasa terjadi dalam proses perkembangan seni. Kemunculan Aliran Ekspresionisme Ekspresionisme muncul di berbagai kota di seluruh Jerman sebagai tanggapan terhadap kecemasan yang tersebar luas tentang hubungan manusia yang semakin “tidak harmonis” dengan alam dunia. Aliran ini mencemaskan perasaan kehilangan unsur keaslian dan spiritualitas dari seni yang hanya mengkopi. Ekspresionisme muncul sebagai bagian dari reaksi terhadap Impresionisme dan seni akademis klasik yang sudah mencapai puncak artistik yang mapan yang dianggap terlalu kaku karena hanya meniru alam. Ekspresionisme sangat diilhami oleh aliran Simbolisme pada seni abad ke-19. Vincent van Gogh, Edvard Munch, dan James Ensor adalah seniman-seniman yang sangat berpengaruh pada munculnya aliran Ekspresionisme. Gerakan aliran Ekspresionisme berlangsung dari sekitar 1905 hingga 1920 dan menyebar ke seluruh Eropa bahkan dunia. Pengaruhnya akan terasa sepanjang sisa abad ini dalam seni Jerman. Teknologi baru dan upaya urbanisasi besar-besaran mengubah pandangan masyarakat dunia. Sehingga para ekspresionis ingin mencerminkan dampak psikologis dari perkembangan tersebut. Cara yang mereka lakukan adalah dengan menjauh dari meniru apa yang mereka lihat, ke arah ekspresi emosional dan psikologis tentang bagaimana dunia mempengaruhi mereka dalam karyanya. Akar Ekspresionisme dapat ditelusuri ke seniman Post-Impresionisme seperti Vincent Van Gogh. Istilah “Ekspresionisme” diperkirakan diciptakan pada tahun 1910 oleh sejarawan seni Ceko, Antonin Matejcek, yang bermaksud untuk menunjukkan karya yang tampak kebalikan dari aliran Impresionisme. Para Impresionis berusaha untuk mengekspresikan keindahan alam dan wujud manusia melalui lukisannya, para Ekspresionis justru hanya berusaha untuk mengekspresikan dunia yang diingat dan dirasakan oleh mereka. Istilah aliran Ekspresionisme juga pada awalnya sering digunakan untuk mengkategorikan para seniman Post -Impresionisme. Itu sebabnya mengapa Vincent Van Gogh juga sering disebut sebagai pengusung aliran Ekspresionisme. Karena ia memang dikategorikan sebagai ekspresionis sebelum pengkategorian aliran Post-Impresionisme dibuat. Vincent juga dapat dikatakan sebagai seorang ekspresionis, Karena ia merupakan salah satu Tokoh penting dari kemunculan aliran ini. Ekspresionisme memiliki ciri yang cukup kentara jika dibandingkan dengan aliran lain. Beberapa ciri dari aliran ekspresionisme adalah sebagai berikut ini. Tidak mengutamakan kemiripan atau kenaturalan objek yang dilukis Sapuan kuas yang berani, tidak malu-malu dan ekspresif Teknik menggambar yang tampak naif, namun tetap memiliki komposisi yang apik Mementingkan ekspresi individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam Menggunakan warna sebagai simbol untuk suatu hal, bukan sebagai pewarna objek Menolak ideologi modern yang berlebihan dan memberikan imbas semakin tidak memanusia Mencemaskan keorisinalitasan seni terhadap imitasi alam Tokoh Penting & Contoh Lukisan Aliran Ekspresionisme Beberapa seniman yang menjadi tokoh penting dalam aliran ekspresionisme meliputi Edvard Munch dengan lukisan “The Scream”, Ernst Ludwig Kirchner, dan Affandi yang berasal dari Indonesia. Berikut adalah pemaparan gaya ekspresionisme masing-masing tokoh dilengkapi dengan contoh lukisan dan analisis singkatnya. Edvard Munch Edvard Munch adalah seorang seniman yang dikenal selalu mengangkat issue-issue kematian yang berhubungan dengan penyakit kronis, pembebasan stigma seksual, dan aspirasi religius. Dia mengungkapkan wacana tersebut melalui karya-karyanya yang semi abstrak, subjek misterius dan warna simbolis yang intens. Munch dibesarkan oleh Ayahnya yang merupakan seorang fundamentalis Agama “radikal” dan menganggap bahwa kematian dini Ibunya adalah bentuk hukuman dari Tuhan. Munch yang dicekoki oleh anggapan ayahnya yang seperti itu justru malah menjadi pemberontak pada ide-ide fundamental agama seperti itu. Sehingga tema itu juga yang menjadi obsesinya dalam berkarya. Lukisan Ekspresionis The Scream & Analisisnya Contoh aliran Ekspresionisme The Scream oleh Edvard Munch 1893-1910 The Scream adalah potret dirinya sendiri yang sedang berjalan bersama kedua temannya di trotoar yang menghadap ke kota Oslo. Munch baru saja pulang atau sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit jiwa, dimana kakak perempuannya Laura Catherine sedang dirawat. Hal tersebut diketahui melalui pernyataannya mengenai lukisan ini, ia berkata “Aku sedang berjalan dengan dua temanku, ketika matahari terbenam; tiba-tiba, langit berubah menjadi merah, semerah darah. Aku berhenti sejenak dan bersandar di pagar … menggigil ketakutan. Lalu aku mendengar jeritan yang sangat keras, jeritan alam yang tak terbatas.” Kekaburan aliran yang dihasilkan oleh Munch pada lukisan ini merupakan salah satu kelebihan yang selalu diutarakan oleh para kritikus seni. Langit dan awan pada lukisan ini mengingatkan kita pada karya Starry Night dari Van Gogh. Namun kita juga dapat menemukan elemen estetika dari aliran Fauvisme, Ekspresionisme, dan Surealisme yang muncul berbarengan pada lukisan ini. Ernst Ludwig Kirchner Ernst Ludwig Kirchner adalah sosok Pemimpin kelompok seni Die Brücke yang berkembang di Dresden dan Berlin sebelum Perang Dunia I. Ia dianggap sebagai salah satu seniman Ekspresionisme yang paling berbakat di Jerman. Ia membentuk kelompok tersebut karena termotivasi oleh pandangan manusia di dunia modern dan perasaan kehilangan wacana spiritualitas dan orisinalitas. Ia menolak gaya akademik dan ide dari dunia modern yang dianggap semakin tidak memanusia. Saat Perang Dunia kesatu sedang berlangsung Kirchner mengasingkan diri di Davos, Swiss. Disana ia menghasilkan banyak karya lukis namun karyanya tidak berhasil menarik perhatian dunia seni mainstream Jerman. Ketika Nazi menguasai Jerman di awal tahun 1930-an dia juga menjadi korban kampanye Nazi yang ingin memusnahkan “Kemerosotan Seni”. Depresi dan tertekan, ia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Lukisan Ekspresionis Marzella & Analisisnya Contoh aliran Ekspresionisme Marzella oleh Kirchner 1909 Model pada lukisan ini adalah seorang gadis bernama Marzella, putri dari seorang janda yang bekerja di sirkus yang Kirchner kunjungi. Marzella adalah penggambaran yang provokatif terhadap seorang gadis muda yang bahkan belum melewati masa pubernya. Warna-warna kontras yang tidak wajar pada wajahnya, dan bahasa tubuh posenya yang menirukan pose dewasa menyimbolkan kedewasaan yang dipalsukan. Ernst mungkin prihatin dengan keadaan anak-anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya karena imbas dari kehidupan modern. Lukisan itu adalah contoh teknik sketsa cepat yang digunakan oleh anggota Die Brucke. Teknik tersebut dinyatakan oleh mereka dapat menangkap ekspresi dan jiwa sebenarnya dari subjek. Melalui sapuan kuas yang spontan, seluruh ekspresi alami dari model akan tergambar lebih murni. Lukisan ini juga menunjukkan pengaruh Edvard Munch pada karya Kirchner, karena komposisi lukisan ini tampaknya didasarkan dari apresiasinya terhadap karya Puberty 1892 oleh Munch. Affandi Affandi adalah seorang pelukis ekspresionis yang terkenal dengan teknik khas menumpahkaan cat dari tube-nya langsung pada kanvas. Ia menyebut dirinya sendiri sebagai “Pelukis Kerbau” yang secara eksplisit berarti terlalu bodoh untuk menjadi seniman. Namun dalam perjalanan karirnya ia tetap mampu memahami dan menggeluti bidang seni rupa. Ia lebih senang mempelajari sesuatu dengan cara langsung terjun menggelutinya. Ia adalah seniman yang pengaruhnya cukup besar pada perkembangan seni rupa Indonesia. Affandi juga sempat ikut andil dalam perjuangan negeri ini dalam meraih kemerdekaannya melalui dunia seni. Ikuti kisah selengkapnya di sini Affandi – Biografi, Aliran & Analisis Karya Lukis Lukisan Ekspresionis Potret Diri Affandi & Analisisnya Potret Diri, oleh Affandi Potret diri adalah salah satu tema yang paling sering dibawakan oleh Affandi. Lukisan ini meletakan fokusnya pada wajah sosok laki-laki tua yang merupakan dirinya sendiri. Komposisi lukisan terdiri dari garis-garis melengkung, bergelombang, tebal, berantakan dan bertekstur kasar. Warna yang digunakan sangatlah kontras dan hangat. Lukisan itu menggambarkan sang seniman, dalam suasana hati yang sangat spiritual dan emosional berkontemplasi, bukan marah. Subjeknya adalah cerminan diri yang sudah tua karena memiliki rambut putih dan kepala yang hampir botak. Potret tampak sedang menghisap pipa tembakau, yang bisa jadi menunjukan insting self destruction yang makin menjadi pada usianya yang sudah tidak lagi muda. Meskipun begitu melalui tumpahan catnya, ia masih menunjukkan gairah estetis yang membara pada masa tuanya. Referensi
Dalamseni rupa juga terdapat macam-macam aliran / gaya, yaitu: 1. Naturalisme Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin ! Fuvisme merupakan nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul pada abad ke 20. Ciri khas seni lukisannya Daftar Isi Pengertian Aliran Seni Lukis Soni Ade & Imam R Suyanto Herbert Read Aliran Seni Lukis Terbesar Romantisme Realisme Surealisme Naturalisme Ekspresionisme Abstraksionisme Impresionisme Kubisme Dadaisme Fauvisme Klasikisme Futurisme Teknik Seni Lukis Secara Umum Teknik Aquarel Teknik Plakat Teknik Spray Teknik Pointilis Teknik Tempera Teknik Basah Teknik Kering Seni lukis merupakan bagian dari seni rupa yang dapat digunakan sebagai hiburan atau bentuk ekspresi seseorang. Dalam seni lukis, ada berbagai aliran yang memberi perbedaan makna dan ciri khas dalam sebuah lukisan. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak penjelasan berikut ini!Pengertian Aliran Seni LukisMengutip Laksana dalam Tinjauan Aliran Seni Rupa dan Periode Seni Rupa Modern Indonesia, aliran seni lukis adalah gaya, genre, atau paham khas yang dimiliki oleh individu atau kelompok tertentu dalam menciptakan suatu karya seni lukis. Dalam hal ini, aliran berarti pemikiran seseorang terkait perkembangan seni lukis yang mengalir secara alami dan muncul dengan ada definisi tentang aliran seni lukis lainnya yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut ini pengertiannya menurut sejumlah ahli Soni Ade & Imam RLukis adalah bagian dari kekuatan peradaban manusia dan budaya karena kegiatan melukis membutuhkan kejelian, kecermatan, dan ketelitian dalam mengamati berbagai kejadian alam dan lukis adalah karya seni rupa yang menyajikan ekspresi dan jiwa seorang seniman dalam bentuk lukisan atau ReadKarya lukis adalah sebuah kegiatan rohani yang direfleksikan secara jasmani dan memiliki daya yang mampu membangkitkan Seni Lukis TerbesarAda berbagai aliran dalam seni lukis yang dapat diadaptasi atau diterapkan seniman sebagai ciri khasnya. Sejumlah aliran seni lukis sangatlah populer dan banyak digunakan seniman. Berikut adalah 12 aliran seni lukis terbesarRomantismeAliran romantisme adalah aliran yang melukiskan kenyataan dengan cara yang lebih dramatis dan terasa seperti mimpi. Aliran ini menunjukkan keindahan tema secara teatrikal, bukan hanya mengandalkan keindahan asli objek yang Makna emosional yang tinggi, lukisan tidak terlalu penuh gerakan, dinamis, warna kontras dan meriah, mengandung makna yang menyentuh perasaan, dan kemewahan yang lebih dari Tokoh Eugene Delacroix, Theodore Gercault, Jean Baptiste, dan Raden The Nightmare karya Henry satu ini menyampaikan lukisan seadanya tanpa makna lain di Melukiskan kehidupan sehari-hari, menyatu dengan objek, dan lebih nyataNama Tokoh Gastove Cobert, Fransisco de Goya, dan Honore The Stone Breakers karya Gustave adalah aliran yang berkaitan erat dengan fantasi atau imajinasi karena tampilannya yang aneh dan tak masuk akal, seolah berada di mimpi atau Lukisan terkesan aneh dan pembuatan gambar penuh Tokoh Joan Miro, Salvador Dali, dan Andre The Persistence of Memory karya Salvador naturalisme menampilkan gambaran objek secara alami dan sekilas mirip dengan realisme, tapi gambarnya selalu diberikan hiasan tambahan untuk memperindah Bertema alam, gradasi warna yang beraneka ragam, dan kompleksitas antara perspektif, tekstur, dan pewarnaan yang gelap dan Tokoh Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Haymaking karya Jules namanya, aliran ekspresionisme memberikan kebebasan bagi senimannya untuk menggambarkan suatu emosi dan peristiwa dalam distorsi bentuk dan Pengungkapan emosi seorang seniman dan gambaran berupa Tokoh Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Affandi, Zaini, dan Popo The Old Guitarist karya Pablo satu ini termasuk ke dalam seni kontemporer yang tidak menggambarkan objek dunia Bentuknya tidak terbatas pada bentuk yang ada, penggunaan garis, warna, dan bentuk yang digambarkan tidak mengindahkan bentuk asli objek, kemudian warna yang ditentukan sangat bergantung pada perspektif Tokoh Mark Rothko, Clyfford Stil, Adolf Got Lieb, Robert Montherwell, dan Bornet Ayam Tarung dari impresionisme adalah seni yang berusaha menunjukkan kesan dan pesan dari suatu Penggunaan kuas tebal dan pendek dengan gaya mirip penggambaran sketsa, memberi kemudahan pelukis untuk menangkap esensi subjek, warna berasal dari pencampuran sejumlah pigmen cat, tidak menunggu cat kering ketika melukis, dan memperhatikan gradasi serta sifat cahaya ke dalam lukisan untuk menambahkan Tokoh Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Sisley, Edward Degas, dan Mary Impression, Sunrise karya Claude dari aliran ini adalah menggambar dengan bentuk geometris seperti segitiga, lingkaran, persegi, dan sebagainya. Seniman yang menganut aliran kubisme memadukan warna sesuai dengan Berbentuk geometri dan memadukan warna yang sangat Tokoh Robert Delaunay, Fernand Lager, Albert Glazes, Braque, Metzinger, Pablo Picasso, dan Les Demoiselles d'Avignon karya Pablo adalah aliran seni yang menunjukkan sifat seram, aneh, mengerikan, sihir, dan terkadang Warna yang kontras dan tajam dengan penggambaran karakter yang Tokoh Roull Haussman, Duchamp, dan Hans karya Marcel Fauvisme memberikan seniman kebebasan untuk berekspresi dengan banyak objek di Warna-warna yang digunakan liar, pemakaian garis disederhanakan, dan penggunaan warna berasal dari percampuran sehingga tidak terlihat warna Tokoh Andre Dirrain, Mauruce de Vlamink, Rauol Dufi, Kess Van Dongen, dan Henry The Starry Night karya Van dengan penampilan klasik merupakan pengertian dari aliran Lukisan yang terikat dengan norma intelektual akademis, didominasi dengan bentuk yang harmonis dan seimbang, batasan warna bersih dan statis, serta melebih-lebihkan objek Tokoh Jaques Lovis David, Jan Ingles, dan Bartholome Lukisan Monalisa karya Leonardo da futurisme menjadi aliran yang menggunakan sebuah objek lukisan yang terlihat bergerak sama seperti objek Unsur ekspresi dalam sebuah desain, menggunakan prinsip multiple viewpoints, dan memperhatikan kedisiplinan, kedinamisan, serta gaya mengekspresikan sebuah Tokoh Sculptor, Carlo Carra, dan Giacomo Ascending Forms karya Gerardo Seni Lukis Secara UmumSetiap seniman dapat menggunakan teknik dan alat yang berbeda-beda dalam mengekspresikan perspektifnya melalui sebuah lukisan. Perbedaan teknik dan alat lukis dapat menghasilkan goresan yang berbeda juga. Berikut adalah tujuh teknik seni lukis secara umumTeknik AquarelTeknik satu ini menggunakan bahan dasar cat air dengan hasil sapuan warna yang tipis dan halus. Nuansa dari lukisan ini adalah transparan dan ringan. Seniman dapat menggunakan cat yang lebih cair untuk menghasilkan goresan yang tipis dan PlakatTeknik plakat adalah teknik melukis menggunakan cat air, akrilik, atau cat minyak dengan goresan yang tebal. Untuk menghasilkan goresan yang tebal, seniman dapat menggunakan cat yang lebih kental. Teknik ini memberikan kesan penuh warna pada sebuah SprayMelukis dengan teknik spray dilakukan dengan cara menyemprotkan cat ke bidang lukis. Tujuan penggunaan teknik ini adalah hasil lukisan yang lebih halus dan nyata dari segi PointilisTeknik pointilis adalah teknik lukis yang menggunakan unsur titik sehingga membutuhkan kesabaran dalam pembuatannya. Teknik ini memberikan kesan indah dan menawan karena seniman cenderung menggunakan beberapa warna sekaligus untuk menciptakan gradasi TemperaTeknik satu ini mencampurkan kuning telur ke dalam cat sebagai bahan perekat. Umumnya, bidang lukis yang digunakan untuk teknik ini adalah kayu dan BasahTeknik basah adalah teknik lukis yang mencairkan cat minyak dengan linseed oil atau minyak cat. Kuas yang digunakan dalam teknik ini adalah kuas dengan bulu panjang. Kelebihan dari teknik ini yaitu membutuhkan cat minyak yang relatif sedikit sehingga tidak boros cat dan lukisan terlihat KeringMelukis tanpa penggunaan linseed oil adalah teknik lukis kering. Kuas yang digunakan dalam teknik ini harus kering dan tidak berminyak. Penggunaan cat baru dengan bentuk tube lebih diutamakan dalam teknik dia penjelasan tentang aliran seni lukis, mulai dari pengertian, macam-macam alirannya, hingga teknik yang bisa digunakan. Setiap aliran memiliki makna dan ciri yang berbeda-beda. Selain itu, penggunaan alat dan teknik lukis juga memengaruhi visual lukisannya. Ada yang terkesan ringan dan halus, ada juga yang terkesan penuh warna dan cat timbul. Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] des/row Aliranrealisme yaitu aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya sebagaimana. Kandinsky, paul klee, affandi, zaini dan popo iskandar. Lukisan Ekspresionisme Pengertian Ciri Contoh Dan Pelukisnya from alirsan abstrak ekspresionisme adalah jacson pollock, mark rothko, willwm de kooning, franz kline, vasily Awasome Aliran Ekspresionisme Memiliki Ciri Khas Dalam Penggambarannya Yaitu Ideas. Aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata, dimana ilusi tersebut bisa berubah menjadi imajinasi. Bentuk seni yang tidak dapat dikenali World Ringkasan SBK Seni Budaya Keterampilan Kelas 9 from ditemukan dalam sebuah karya, ditarik ke dalam sebuah seni bentuk bergerak. Tokoh aliran ekspresionisme di antaranya yaitu vincent van gogh dan affandi impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat. Aliran ekspresionisme merupakan suatu jenis aliran yang memberikan kebebasan berekspresi bagi pelukis dalam melakukan perubahan bentuk Seni Ini Memiliki Sifat Abstrak, Formal Dan Eksak;Ekspresionisme adalah suatu aliran seni yang beranggapan bahwa seni merupakan sesuatu yang dapat keluar dari diri seniman itu sendiri, tidak berasal dari peniruan terhadap alam. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah raden saleh. Artinya, bukan kemiripan gambar pada suatu lukisan yang diutamakan,.Karakteristik Aliran Seni Futurisme, YaituImpresionisme merupakan salah satu aliran dalam seni lukis yang cenderung berusaha menonjolkan kekuatan pencahayaan dengan cara memainkan. Aliran ini bertalian dengan apa. Memiliki sisi lain dari Dalam Menggali Obyek Yang Timbul Dari Dunia Batin, Imajinasi Dan aliran abstraksionisme ciri khas seni abstraksionisme 1. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Dalam setiap hasil karyanya terdapat penekanan terhadap ekspresi mengenai kekerasan, ketakutan, kemiskinan,.Memiliki Komposisi Warna Yang Pekat adalah gaya seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa perupanya yang spontan pada saat sedang melihat objek. Aliran ekspresionisme memiliki ciri khas dalam penggambarannya yaitu. Aliran ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam Menekankan Pada Ekspresi Seniman Daripada Peniruan ekspresionisme memiliki ciri khas dalam penggambarannya yaitu 1 lihat jawaban iklan jawaban /5 16 rizkyaryansyah jawaban Tokoh aliran ekspresionisme di antaranya yaitu vincent van gogh dan affandi impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat. Sehingga akan membawa bayangan dalam. Mari Simak Aliran Ekspresionisme Memiliki Ciri Khas Dalam Penggambarannya Yaitu Terkini Reviewed by Resep Resep Masakan on June 05, 2023 Rating 5 Ciriciri aliran Romantis sebagai berikut : Aliran Ekspresionisme Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai
Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menganggap bahwa seni merupakan sesuatu yang keluar dari diri seniman, bukan dari peniruan alam dunia. Seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri dari apa yang pernah dilihatnya di alam, lalu diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis menghiraukan berbagai teknik penciptaan formal untuk mendapatkan ekspresi yang lebih murni dan tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik Seni. Singkatnya dapat dikatakan bahwa Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa. Meskipun begitu, biasanya seorang ekspresionis tetap memiliki kemampuan teknis yang hebat dan sensitibilitas tinggi terhadap issue-issue seni. Baik secara langsung seperti mempelajarinya sendiri, maupun secara tidak langsung yang erarti terpengaruh dari lingkungannya yang kaya akan khazanah seni. Hanya saja aliran ini memang menentang teknik-teknik yang telah mapan sebelumnya dan memilih untuk menggunakan formulanya sendiri, gejala yang biasa terjadi dalam proses perkembangan seni. Kemunculan Aliran Ekspresionisme Ekspresionisme muncul di berbagai kota di seluruh Jerman sebagai tanggapan terhadap kecemasan yang tersebar luas tentang hubungan manusia yang semakin “tidak harmonis” dengan alam dunia. Aliran ini mencemaskan perasaan kehilangan unsur keaslian dan spiritualitas dari seni yang hanya mengkopi. Ekspresionisme muncul sebagai bagian dari reaksi terhadap Impresionisme dan seni akademis klasik yang sudah mencapai puncak artistik yang mapan yang dianggap terlalu kaku karena hanya meniru alam. Ekspresionisme sangat diilhami oleh aliran Simbolisme pada seni abad ke-19. Vincent van Gogh, Edvard Munch, dan James Ensor adalah seniman-seniman yang sangat berpengaruh pada munculnya aliran Ekspresionisme. Gerakan aliran Ekspresionisme berlangsung dari sekitar 1905 hingga 1920 dan menyebar ke seluruh Eropa bahkan dunia. Pengaruhnya akan terasa sepanjang sisa abad ini dalam seni Jerman. Teknologi baru dan upaya urbanisasi besar-besaran mengubah pandangan masyarakat dunia. Sehingga para ekspresionis ingin mencerminkan dampak psikologis dari perkembangan tersebut. Cara yang mereka lakukan adalah dengan menjauh dari meniru apa yang mereka lihat, ke arah ekspresi emosional dan psikologis tentang bagaimana dunia mempengaruhi mereka dalam karyanya. Akar Ekspresionisme dapat ditelusuri ke seniman Post-Impresionisme seperti Vincent Van Gogh. Istilah “Ekspresionisme” diperkirakan diciptakan pada tahun 1910 oleh sejarawan seni Ceko, Antonin Matejcek, yang bermaksud untuk menunjukkan karya yang tampak kebalikan dari aliran Impresionisme. Para Impresionis berusaha untuk mengekspresikan keindahan alam dan wujud manusia melalui lukisannya, para Ekspresionis justru hanya berusaha untuk mengekspresikan dunia yang diingat dan dirasakan oleh mereka. Istilah aliran Ekspresionisme juga pada awalnya sering digunakan untuk mengkategorikan para seniman Post -Impresionisme. Itu sebabnya mengapa Vincent Van Gogh juga sering disebut sebagai pengusung aliran Ekspresionisme. Karena ia memang dikategorikan sebagai ekspresionis sebelum pengkategorian aliran Post-Impresionisme dibuat. Vincent juga dapat dikatakan sebagai seorang ekspresionis, Karena ia merupakan salah satu Tokoh penting dari kemunculan aliran ini. Ciri-ciri Aliran Ekspresionisme Ekspresionisme memiliki ciri yang cukup kentara jika dibandingkan dengan aliran lain. Beberapa ciri dari aliran ekspresionisme adalah sebagai berikut ini. Tidak mengutamakan kemiripan atau kenaturalan objek yang dilukis Sapuan kuas yang berani, tidak malu-malu dan ekspresif Teknik menggambar yang tampak naif, namun tetap memiliki komposisi yang apik Mementingkan ekspresi individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam Menggunakan warna sebagai simbol untuk suatu hal, bukan sebagai pewarna objek Menolak ideologi modern yang berlebihan dan memberikan imbas semakin tidak memanusia Mencemaskan keorisinalitasan seni terhadap imitasi alam Tokoh Penting & Contoh Lukisan Aliran Ekspresionisme Beberapa seniman yang menjadi tokoh penting dalam aliran ekspresionisme meliputi Edvard Munch dengan lukisan “The Scream”, Ernst Ludwig Kirchner, dan Affandi yang berasal dari Indonesia. Berikut adalah pemaparan gaya ekspresionisme masing-masing tokoh dilengkapi dengan contoh lukisan dan analisis singkatnya. Edvard Munch Edvard Munch adalah seorang seniman yang dikenal selalu mengangkat issue-issue kematian yang berhubungan dengan penyakit kronis, pembebasan stigma seksual, dan aspirasi religius. Dia mengungkapkan wacana tersebut melalui karya-karyanya yang semi abstrak, subjek misterius dan warna simbolis yang intens. Munch dibesarkan oleh Ayahnya yang merupakan seorang fundamentalis Agama “radikal” dan menganggap bahwa kematian dini Ibunya adalah bentuk hukuman dari Tuhan. Munch yang dicekoki oleh anggapan ayahnya yang seperti itu justru malah menjadi pemberontak pada ide-ide fundamental agama seperti itu. Sehingga tema itu juga yang menjadi obsesinya dalam berkarya. Lukisan Ekspresionis The Scream & Analisisnya Contoh aliran Ekspresionisme The Scream oleh Edvard Munch 1893-1910The Scream adalah potret dirinya sendiri yang sedang berjalan bersama kedua temannya di trotoar yang menghadap ke kota Oslo. Munch baru saja pulang atau sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit jiwa, dimana kakak perempuannya Laura Catherine sedang dirawat. Hal tersebut diketahui melalui pernyataannya mengenai lukisan ini, ia berkata “Aku sedang berjalan dengan dua temanku, ketika matahari terbenam; tiba-tiba, langit berubah menjadi merah, semerah darah. Aku berhenti sejenak dan bersandar di pagar … menggigil ketakutan. Lalu aku mendengar jeritan yang sangat keras, jeritan alam yang tak terbatas.” Kekaburan aliran yang dihasilkan oleh Munch pada lukisan ini merupakan salah satu kelebihan yang selalu diutarakan oleh para kritikus seni. Langit dan awan pada lukisan ini mengingatkan kita pada karya Starry Night dari Van Gogh. Namun kita juga dapat menemukan elemen estetika dari aliran Fauvisme, Ekspresionisme, dan Surealisme yang muncul berbarengan pada lukisan ini. Ernst Ludwig Kirchner Ernst Ludwig Kirchner adalah sosok Pemimpin kelompok seni Die Brücke yang berkembang di Dresden dan Berlin sebelum Perang Dunia I. Ia dianggap sebagai salah satu seniman Ekspresionisme yang paling berbakat di Jerman. Ia membentuk kelompok tersebut karena termotivasi oleh pandangan manusia di dunia modern dan perasaan kehilangan wacana spiritualitas dan orisinalitas. Ia menolak gaya akademik dan ide dari dunia modern yang dianggap semakin tidak memanusia. Saat Perang Dunia kesatu sedang berlangsung Kirchner mengasingkan diri di Davos, Swiss. Disana ia menghasilkan banyak karya lukis namun karyanya tidak berhasil menarik perhatian dunia seni mainstream Jerman. Ketika Nazi menguasai Jerman di awal tahun 1930-an dia juga menjadi korban kampanye Nazi yang ingin memusnahkan “Kemerosotan Seni”. Depresi dan tertekan, ia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Lukisan Ekspresionis Marzella & Analisisnya Contoh aliran Ekspresionisme Marzella oleh Kirchner 1909Model pada lukisan ini adalah seorang gadis bernama Marzella, putri dari seorang janda yang bekerja di sirkus yang Kirchner kunjungi. Marzella adalah penggambaran yang provokatif terhadap seorang gadis muda yang bahkan belum melewati masa pubernya. Warna-warna kontras yang tidak wajar pada wajahnya, dan bahasa tubuh posenya yang menirukan pose dewasa menyimbolkan kedewasaan yang dipalsukan. Ernst mungkin prihatin dengan keadaan anak-anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya karena imbas dari kehidupan modern. Lukisan itu adalah contoh teknik sketsa cepat yang digunakan oleh anggota Die Brucke. Teknik tersebut dinyatakan oleh mereka dapat menangkap ekspresi dan jiwa sebenarnya dari subjek. Melalui sapuan kuas yang spontan, seluruh ekspresi alami dari model akan tergambar lebih murni. Lukisan ini juga menunjukkan pengaruh Edvard Munch pada karya Kirchner, karena komposisi lukisan ini tampaknya didasarkan dari apresiasinya terhadap karya Puberty 1892 oleh Munch. Affandi Affandi adalah seorang pelukis ekspresionis yang terkenal dengan teknik khas menumpahkaan cat dari tube-nya langsung pada kanvas. Ia menyebut dirinya sendiri sebagai “Pelukis Kerbau” yang secara eksplisit berarti terlalu bodoh untuk menjadi seniman. Namun dalam perjalanan karirnya ia tetap mampu memahami dan menggeluti bidang seni rupa. Ia lebih senang mempelajari sesuatu dengan cara langsung terjun menggelutinya. Ia adalah seniman yang pengaruhnya cukup besar pada perkembangan seni rupa Indonesia. Affandi juga sempat ikut andil dalam perjuangan negeri ini dalam meraih kemerdekaannya melalui dunia seni. Ikuti kisah selengkapnya di sini Affandi – Biografi, Aliran & Analisis Karya Lukis Lukisan Ekspresionis Potret Diri Affandi & Analisisnya Potret Diri, oleh AffandiPotret diri adalah salah satu tema yang paling sering dibawakan oleh Affandi. Lukisan ini meletakan fokusnya pada wajah sosok laki-laki tua yang merupakan dirinya sendiri. Komposisi lukisan terdiri dari garis-garis melengkung, bergelombang, tebal, berantakan dan bertekstur kasar. Warna yang digunakan sangatlah kontras dan hangat. Lukisan itu menggambarkan sang seniman, dalam suasana hati yang sangat spiritual dan emosional berkontemplasi, bukan marah. Subjeknya adalah cerminan diri yang sudah tua karena memiliki rambut putih dan kepala yang hampir botak. Potret tampak sedang menghisap pipa tembakau, yang bisa jadi menunjukan insting self destruction yang makin menjadi pada usianya yang sudah tidak lagi muda. Meskipun begitu melalui tumpahan catnya, ia masih menunjukkan gairah estetis yang membara pada masa tuanya. Referensi Expressionism.
ckJh.
  • 04g8vlists.pages.dev/993
  • 04g8vlists.pages.dev/888
  • 04g8vlists.pages.dev/261
  • 04g8vlists.pages.dev/196
  • 04g8vlists.pages.dev/744
  • 04g8vlists.pages.dev/315
  • 04g8vlists.pages.dev/247
  • 04g8vlists.pages.dev/157
  • aliran ekspresionisme memiliki ciri khas dalam penggambarannya yaitu